Judul : Kabupaten/Kota Tidak Responsif Laporkan Trend Kasus DBD
link : Kabupaten/Kota Tidak Responsif Laporkan Trend Kasus DBD
Kabupaten/Kota Tidak Responsif Laporkan Trend Kasus DBD
AMBON - BERITA MALUKU. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikal Pontoh mengungkapkan ada beberapa Kabupaten/Kota di Maluku yang tidak responsif melaporkan trend kasus Demam Berdarah (DBD) kepada pihaknya.
Olehnya itu, persoalan DBD untuk kabupaten/kota yang tidak melapor itu tidak terdekteksi Dinkes Maluku.
Berbeda halnya dengan Kota Ambon yang mudah diakses.
"Ada beberapa kabupaten lain yang tidak melapor. Yang Ambon ini karena terakses," ungkapnya di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Rabu (27/2/2019).
Meski begitu kata dia, Dinkes Maluku juga tidak bisa mengatakan ada kasus di kabupaten/kota yang tidak melapor itu karena datanya tidak ada.
"Mungkin ada, tapi kita juga tidak bisa bilang ada karena datanya tidak ada," sambungnya.
Untuk persoalan DBD di Kota Ambon ini kata dia, penyebabnya adalah kebersihan lingkungan.
"Adipura setiap tahun, tapi lingkungan tidak bersih, dalam pandangan umum bukan kotor, tapi sampah botol aqua-aqua maupun ban-ban bekas yang ada air tergenang itu yang jadi tempat berkembang jentik-jentik nyamuk," jelasnya.
Bahkan di dalam rumah pun, kata dia bisa menjadi tempat berkembang jentik-jentik nyamuk.
"Dalam rumah juga yang bersih saja, kalau jamban bunga tidak bersih saja itu dia jadi media perkembangan jentik nyamuk. Begitu juga bagian bawah dispenser air," tandasnya.
Olehnya itu, persoalan DBD untuk kabupaten/kota yang tidak melapor itu tidak terdekteksi Dinkes Maluku.
Berbeda halnya dengan Kota Ambon yang mudah diakses.
"Ada beberapa kabupaten lain yang tidak melapor. Yang Ambon ini karena terakses," ungkapnya di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Rabu (27/2/2019).
Meski begitu kata dia, Dinkes Maluku juga tidak bisa mengatakan ada kasus di kabupaten/kota yang tidak melapor itu karena datanya tidak ada.
"Mungkin ada, tapi kita juga tidak bisa bilang ada karena datanya tidak ada," sambungnya.
Untuk persoalan DBD di Kota Ambon ini kata dia, penyebabnya adalah kebersihan lingkungan.
"Adipura setiap tahun, tapi lingkungan tidak bersih, dalam pandangan umum bukan kotor, tapi sampah botol aqua-aqua maupun ban-ban bekas yang ada air tergenang itu yang jadi tempat berkembang jentik-jentik nyamuk," jelasnya.
Bahkan di dalam rumah pun, kata dia bisa menjadi tempat berkembang jentik-jentik nyamuk.
"Dalam rumah juga yang bersih saja, kalau jamban bunga tidak bersih saja itu dia jadi media perkembangan jentik nyamuk. Begitu juga bagian bawah dispenser air," tandasnya.
Demikianlah Artikel Kabupaten/Kota Tidak Responsif Laporkan Trend Kasus DBD
Sekianlah artikel Kabupaten/Kota Tidak Responsif Laporkan Trend Kasus DBD kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kabupaten/Kota Tidak Responsif Laporkan Trend Kasus DBD dengan alamat link https://takberitai.blogspot.com/2019/02/kabupatenkota-tidak-responsif-laporkan.html