Warga MBD Mengeluh, Setiap Tahun Kematian Kerbau Meningkat

Warga MBD Mengeluh, Setiap Tahun Kematian Kerbau Meningkat - Hallo sahabat Tak Beritai, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Warga MBD Mengeluh, Setiap Tahun Kematian Kerbau Meningkat, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Warga MBD Mengeluh, Setiap Tahun Kematian Kerbau Meningkat
link : Warga MBD Mengeluh, Setiap Tahun Kematian Kerbau Meningkat

Baca juga


Warga MBD Mengeluh, Setiap Tahun Kematian Kerbau Meningkat

Anos Yeremias
AMBON - BERITA MALUKU. Setiap tahun, angka kematian kerbau di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kematian ribuan hewan khas di kabupaten setempat ini, disebabkan kemarau panjang.

"Ada surat dari Kades Tounwawan, Kecamatan Moa, Kabupaten MBD yang ditujukan ke Dirjen Sumberdaya Air Kementerian PUPR, dan tembusnnya disampaikan ke Komisi III DPRD Provinsi Maluku, soal peningkatan angka kematian kerbau di daerah itu," kata Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias kepada wartawan, di Ambon, Sabtu (1/2).

Yeremias menilai, Pemerintah Kabupaten MBD kurang peduli dengan kematian kerbau setiap tahun terutama di pulau Moa bagian timur. Menurut dia, di Dusun Kiera yang merupakan petuanan Desa Tounwawan setiap tahun kematian kerbau mencapai sekitar 300-an ekor belum termasuk desa induk yang bervariatif antara 300 hingga 500 ekor kerbau.

"Saya mengetahui hal ini, ketika melakukan agenda reses di dapil saya (MBD dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar), dan dari kunjungan kami ke desa-desa terungkap setiap tahunnya angka kematian kerbau cenderung naik, akibat musim kemarau panjang antara September hingga awal Desember," beber Yeremias.

Lebih lanjut dia mengaku, saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Klis, angka kematian kerbau setiap tahun juga mengalami peningkatan.

"Namun sampai hari ini ada program pemerintah daerah yang disebut 'Agro wisata Kerbau Moa' atau artakekemo, maka mestinya harus ditidanklanjuti dengan upaya-upaya untuk menyelamatkan kerbau ini. Bayangkan saja, saat ini harga satu ekor kerbau di Moa dan Pulau Kisar di atas Rp4 juta, dan kalau setiap tahun kematian kerbau di atas 500 ekor misalnya lalu dikonversikan ke nilai rupiah, maka sudah mencapai Rp2 miliar," tandas Yeremias.


Demikianlah Artikel Warga MBD Mengeluh, Setiap Tahun Kematian Kerbau Meningkat

Sekianlah artikel Warga MBD Mengeluh, Setiap Tahun Kematian Kerbau Meningkat kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Warga MBD Mengeluh, Setiap Tahun Kematian Kerbau Meningkat dengan alamat link https://takberitai.blogspot.com/2020/02/warga-mbd-mengeluh-setiap-tahun.html

Subscribe to receive free email updates: