Judul : Mensos: Kongres GMNI Tidak Hanya Membahas Kemaritiman, Harus Diperluas Memerangi Kemiskinan
link : Mensos: Kongres GMNI Tidak Hanya Membahas Kemaritiman, Harus Diperluas Memerangi Kemiskinan
Mensos: Kongres GMNI Tidak Hanya Membahas Kemaritiman, Harus Diperluas Memerangi Kemiskinan
AMBON - BERITA MALUKU. Menteri Sosial RI, Juliari Peter Batubara, meminta agar Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ke-21, tidak hanya membahas soal Kemartiman saja, tetapi harus diperluas memerangi Kemiskinan.
"Kementerian Sosial adalah kementerian yang terdepan perangi kemsikinan. Saya berharap peserta kongres memikirkan dan merumuskan langkah GMNI supaya berpartisipadi aktif memerangi kemiskinan. Tidak hanya berbicara maritim, tapi kemaritiman dalam konteks memerangi kemiskinannya," ujarnya sebelum membuka Kongres GMNI ke-21, yang berlangsung di gedung Islamic Center, Ambon, Kamis (28/11). Dibawah sorotan tema "Mempertegas Posisi Kedaulatan Maritim Indonesia Untuk Kepentingan Nasional Berbasis Kepulauan Berdasarkan Pancasila".
Dirinya mengutarakan, 9,4 persen penduduk Indonesia sekitar 30 Juta jiwa masih miskin. Untuk kemiskinan Maluku masih di atas rata-rata nasional.
Olehnya itu, dirinya mengajak terutama generasi muda perangi kemiskinan mulai dari diri sendiri. Perangi kemiskinan harus punya prinsip, punya karakter, tidak bergantung pada orang.
"Saya tegaskan dan mnegajak kader GMNI bersama Kemensos dan Pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma'aruf Amin untuk sama-sama berjuang menuju Indonesia yang lebih maju. Dan Indonesia hanya akan menjadi negara maju kalau kita terbebas dari kemsikinan. Presiden sampaikan 2025 Indonesia harus menjadi negara dengan pendapatan tinggi," ucapnya.
Menurutnya, GMNI adalah oragnisasi berpuluh tahun, kader banyak yang sudah berhasil kedepan harus jadi organisasi paling depan perangi kemiskinan, independen dan berkontribusi positif bagi peremonomian negara.
"Majulah kalian, tidak boleh putus asa. Jangan kalah sama organisasi lain," pungkasnya.
"Kementerian Sosial adalah kementerian yang terdepan perangi kemsikinan. Saya berharap peserta kongres memikirkan dan merumuskan langkah GMNI supaya berpartisipadi aktif memerangi kemiskinan. Tidak hanya berbicara maritim, tapi kemaritiman dalam konteks memerangi kemiskinannya," ujarnya sebelum membuka Kongres GMNI ke-21, yang berlangsung di gedung Islamic Center, Ambon, Kamis (28/11). Dibawah sorotan tema "Mempertegas Posisi Kedaulatan Maritim Indonesia Untuk Kepentingan Nasional Berbasis Kepulauan Berdasarkan Pancasila".
Dirinya mengutarakan, 9,4 persen penduduk Indonesia sekitar 30 Juta jiwa masih miskin. Untuk kemiskinan Maluku masih di atas rata-rata nasional.
Olehnya itu, dirinya mengajak terutama generasi muda perangi kemiskinan mulai dari diri sendiri. Perangi kemiskinan harus punya prinsip, punya karakter, tidak bergantung pada orang.
"Saya tegaskan dan mnegajak kader GMNI bersama Kemensos dan Pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma'aruf Amin untuk sama-sama berjuang menuju Indonesia yang lebih maju. Dan Indonesia hanya akan menjadi negara maju kalau kita terbebas dari kemsikinan. Presiden sampaikan 2025 Indonesia harus menjadi negara dengan pendapatan tinggi," ucapnya.
Menurutnya, GMNI adalah oragnisasi berpuluh tahun, kader banyak yang sudah berhasil kedepan harus jadi organisasi paling depan perangi kemiskinan, independen dan berkontribusi positif bagi peremonomian negara.
"Majulah kalian, tidak boleh putus asa. Jangan kalah sama organisasi lain," pungkasnya.
Demikianlah Artikel Mensos: Kongres GMNI Tidak Hanya Membahas Kemaritiman, Harus Diperluas Memerangi Kemiskinan
Sekianlah artikel Mensos: Kongres GMNI Tidak Hanya Membahas Kemaritiman, Harus Diperluas Memerangi Kemiskinan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mensos: Kongres GMNI Tidak Hanya Membahas Kemaritiman, Harus Diperluas Memerangi Kemiskinan dengan alamat link https://takberitai.blogspot.com/2019/11/mensos-kongres-gmni-tidak-hanya.html