Pemkab Evaluasi Pelaksanaan ORI Difteri Putaran II

Pemkab Evaluasi Pelaksanaan ORI Difteri Putaran II - Hallo sahabat Tak Beritai, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pemkab Evaluasi Pelaksanaan ORI Difteri Putaran II, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pemkab Evaluasi Pelaksanaan ORI Difteri Putaran II
link : Pemkab Evaluasi Pelaksanaan ORI Difteri Putaran II

Baca juga


Pemkab Evaluasi Pelaksanaan ORI Difteri Putaran II


KRAKSAAN, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan evaluasi pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) difteri putaran II (kedua) di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (4/10/2018).

Kegiatan yang dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo Achmad Arif ini diikuti oleh 126 orang peserta terdiri dari Polres dan Polresta Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, Kabid pada Dinas Pendidikan, Kabid pada Kementerian Agama (Kemenag), Pokja IV TP PKK Kabupaten Probolinggo, Camat, Ketua TP PKK Kecamatan, Koordinator Pengawas SD tingkat kecamatan, Pengawas SMP, Muslimat NU dan lintas sektor Kabupaten Probolinggo.

Selama kegiatan para peserta mendapatkan materi penanggulangan difteri oleh Bambang Wuryanto Kartiko dari WHO dan evaluasi ORI putaran kedua oleh Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Liliek Ekowati mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi hasil kegiatan ORI di Kabupaten Probolinggo putaran II (kedua) dimulai tanggal 2 Juli hingga 30 September 2018 di Kabupaten Probolinggo.

"ORI difteri diharapkan mampu menurunkan angka kematian dan angka kesakitan pada penyakit difteri serta menurunkan jumlah kasus dan memutus rantai penularan penyakit difteri," katanya.

Menurut Liliek, sasaran kegiatan ORI difteri meliputi anak usia 1 tahun sampai < 5 tahun diberikan imunisasi DPT/HB/Hib, anak usia 5 tahun sampai < 7 tahun diberikan imunisasi DT dan anak usia 7 tahun sampai < 19 tahun diberikan imunisasi Td.

"Untuk memberikan dampak secara epidemiologi yang bermakna dalam rangka penurunan angka kesakitan dan kematian, maka target cakupan kegiatan ORI difteri diharapkan minimal 90% dari sasaran," tegasnya.

Sementara Plt Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo Achmad Arif mengungkapkan penyakit difteri adalah penyakit infeksi yang sangat menular disebabkan oleh bakteri corybacterium difteri. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat dan tepat. Namun penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi rutin yang lengkap (imunisasi dasar pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan dan usia sekolah dasar).

"Di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2017 terdapat 15 kasus dengan 3 kasus meninggal. Sedangkan untuk tahun 2018 sampai bulan September telah ditemukan 10 kasus," ungkapnya.

Menurut Arif, ORI dilaksanakan sebanyak 3 putaran dengan sasaran anak usia 1 < 19 tahun. Putaran pertama bulan Pebruari hingga Maret, putaran kedua bulan Juli hingga September dan putaran ketiga bulan Nopember 2018. Target cakupan kegiatan ORI difteri diharapkan minimal 90% sasaran.

"Program ORI dilaksanakan dengan kerja sama lintas program maupun lintas sektor yang melibatkan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Camat, Kepala Desa/Lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan peran masyarakat untuk membantu memberikan perlindungan pada sasaran dan memutus rantai penularan dari penyakit difteri," jelasnya.

Arif menerangkan ORI putaran kedua di Kabupaten Probolinggo telah dilaksanakan mulai 2 Juli sampai 30 September 2018. Jumlah yang telah diimunisasi sebanyak 299.524 anak atau 93,2% berdasarkan sasaran proyeksi dan 96,5% berdasarkan sasaran riil pendataan. Puskesmas yang mencapai minimal 90% berdasarkan sasaran proyeksi sebanyak 15 puskesmas (46,46%). Sedangkan berdasarkan sasaran riil sebanyak 33 puskesmas (100%).

"Pencapaian ORI minimal 90% di semua tingkatan sangatlah penting untuk membentuk kekebalan populasi terhadap penyakit difteri. Jika kekebalan populasi sudah terbentuk maka penularan penyakit tersebut bisa dihentikan. Oleh karena itu perlunya peningkatan capaian pada ORI difteri putaran selanjutnya. Kami mengharapkan dukungannya untuk mensukseskan imunisasi tambahan ORI difteri putaran ketiga yang akan dilaksanakan bulan Nopember 2018 mendatang," pungkasnya. (Zidni Ilham)


Demikianlah Artikel Pemkab Evaluasi Pelaksanaan ORI Difteri Putaran II

Sekianlah artikel Pemkab Evaluasi Pelaksanaan ORI Difteri Putaran II kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pemkab Evaluasi Pelaksanaan ORI Difteri Putaran II dengan alamat link https://takberitai.blogspot.com/2018/10/pemkab-evaluasi-pelaksanaan-ori-difteri.html

Subscribe to receive free email updates: