Judul : Pelajaran Berharga dari Ziarah Sihar Sitorus ke Makam Soetan Goenoeng Tuah Harahap
link : Pelajaran Berharga dari Ziarah Sihar Sitorus ke Makam Soetan Goenoeng Tuah Harahap
Pelajaran Berharga dari Ziarah Sihar Sitorus ke Makam Soetan Goenoeng Tuah Harahap
Sihar Sitorus saat ziarah |Foto: istimewa |
MEDAN - Dalam kunjungannya di Sidimpuan, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) Sihar Sitorus menziarahi makam Goenoeng Tuah Harahap yang merupakan tokoh pendiri kota Padang Sidimpuan yang dulunya bernama Kampung Baru, Kamis (31/5/2018).
Kedatangan Sihar Sitorus di makam tokoh marga Harahap tersebut didampingi langsung keturunan kelima Goenoeng Tuah Harahap yakni Friska E. K Harahap dan Nataniel Harahap. Kunjungan Cawagub nomor urut dua tersebut merupakan kunjungan penghormatan kepada tokoh-tokoh marga Harahap yang ikut berperan dalam membangun Padang Sidimpuan dan berkontribusi besar untuj perjuangan bangsa. Karena keturunan Goenoeng Tuah Harahap banyak berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Goenoeng Tuah Harahap memiliki lima orang anak, di antaranya, Mangaraja Hamonangan, August Marthin Harahap (Baginda Hamonangan), Mangaraja Muda Hamonangan, Baginda Bangun Batari dan Baginda Soripada Harahap.
Dari lima anak laki-lakinya tersebut, lahir lah sejumlah tokoh bangsa yakni Prof Ir Todung Gunung Mulia (Sutan Gunung Mulia) yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Agama, kemudian Mr Amir Syarifuddin Harahap sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan di era Soekarno, Arifin Harahap yang pernah menjabat Menteri Ekonomi dan Perdagangan serta Kepala Bank Indonesia pertama. Anwar Harahap pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Ir Saibun Harahap Kepala PTPN IX Jambi kemudian Bahrum Harahap Kepala Bank Indonesia. Serta dokter kepresidenan di era Soekarno pertama dr Pamenan Harahap yang terakhir menjabat sebagai Kepala RSCM pertama.
Selain itu ada juga Kapten Ramses Harahap yang menembak jenderal Belanda, Pargarutan Sidimpuan. Keluarga Goenoeng Tuah Harahap dari generasinya juga berperan dalam terwujudnya Sumpah Pemuda. Bahkan diyakini dua dari generasi ikut menulis naskah Sumpah Pemuda sebagai perwakilan dari Jong Batak.
Friska Harahap mengatakan bahwa di kompleks pemakaman keluarga Goenoeng Tuah Harahap dimakamkan sejumlah keturunannya yang menganut agama Islam dan Kristen. Karena pada dasarnya Goenoeng Tuah Harahap adalah Kristen dan menjadi salah satu zending Batak, namun keturunannya banyak yang Muslim. Di sisi lain Goenoeng Tuah Harahap juga menjadi pemrakarsa berdirinya perhimpunan Islam di Tapsel serta membangun kekuatan adat dan membuat undangan-undangan adat. "Itu dilakukannya untuk melawan Belanda. Karena dia menolak hukum Belanda. Dia juga jaksa pertama Batak yang diangkat Belanda," terang Friska.
Sementara Sihar Sitorus mengaku kagum dengan keluarga Harahap yang ada di Sidimpuan. Keberadaan keluarga Harahap tersebut menunjukkan kenasionalan mereka dalam membangun bangsa. Di sisi lain harus dilihat juga bahwa pelopor Sumpah Pemuda ada dari Sidimpuan. Sehingga masyarakat juga harus melihat bahwa peran warga Sumut khususnya untuk membangun NKRI dan mempertahankan bangsa harus lebih besar. "Jadi kita belajar banyak dari tempat ini. Karena di Sidimpuan ini banyak tokoh bangsa yang berperan untuk kemerdekaan Indonesia," jelasnya. (red/rls)
Demikianlah Artikel Pelajaran Berharga dari Ziarah Sihar Sitorus ke Makam Soetan Goenoeng Tuah Harahap
Sekianlah artikel Pelajaran Berharga dari Ziarah Sihar Sitorus ke Makam Soetan Goenoeng Tuah Harahap kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pelajaran Berharga dari Ziarah Sihar Sitorus ke Makam Soetan Goenoeng Tuah Harahap dengan alamat link https://takberitai.blogspot.com/2018/06/pelajaran-berharga-dari-ziarah-sihar.html